, ,

Charles Barry: Arsitek Jenius di Balik Gedung Parlemen Inggris

by -47 Views
circa 1860: English architect Sir Charles Barry (1795 - 1860), who designed the Houses of Parliament in London with A W N Pugin. (Photo by John Watkins/Hulton Archive/Getty Images)

Charles Barry: Arsitek Jenius di Balik Keindahan Gedung Parlemen Inggris

News Polewali- Nama Charles Barry mungkin tidak sepopuler tokoh politik atau penulis sejarah Inggris, tetapi warisannya dapat dilihat setiap hari oleh jutaan orang di seluruh dunia. Ia adalah arsitek jenius di balik desain Istana Westminster (Gedung Parlemen) di London—sebuah bangunan megah bergaya Gotik yang kini menjadi simbol negara dan demokrasi Inggris.

Namun, Barry bukan hanya pencipta satu bangunan. Ia adalah pelopor dunia arsitektur abad ke-19 yang berani menggabungkan gaya klasik dan gaya gotik , serta juga mengubah wajah arsitektur kota London dan berbagai wilayah Inggris. Kisah hidup dan karya adalah bagian penting dari sejarah budaya dan pembangunan negeri.

Charles Barry: Arsitek Jenius di Balik Gedung Parlemen Inggris

Baca Juga : Pergantian Jitu Luis Milla yang Mengantar Indonesia ke Semifinal


Awal Karier dan Pendidikan

Charles Barry lahir pada tanggal 23 Mei 1795 di Westminster, London , dari keluarga menengah. Ayahnya adalah pemilik toko stasiun dan cetakan, namun Barry muda sudah menunjukkan minat besar terhadap seni bangunan. Pada usia muda, ia bekerja sebagai juru gambar (juru gambar) di sebuah firma arsitektur dan memperdalam keahliannya melalui pengalaman langsung.

Pada awal usia 20-an, Barry melakukan perjalanan panjang ke Eropa dan Timur Tengah , sebuah pengalaman yang sangat membentuk gaya arsitekturnya. Ia mengunjungi Italia, Yunani, Mesir, dan negara-negara Mediterania lainnya, mempelajari mempelajari kuno, struktur klasik, dan teknik bangunan zaman dahulu.

Ketika ia kembali ke Inggris, Barry membawa visi baru: menciptakan bangunan yang indah namun fungsional, yang menghormati sejarah namun cocok untuk masa depan.


Mendobrak Arsitektur Inggris dengan Sentuhan Berani

Di era Victoria, dunia arsitektur Inggris cenderung konservatif. Banyak bangunan umum dibangun dengan gaya formal yang kaku dan monoton. Barry hadir dengan pendekatan berbeda: ia menggabungkan gaya Renaissance Italia , Gothic Revival , dan elemen-elemen desain dari perjalanan studinya.

Proyek-proyek awalnya mencakup gereja, rumah bangsawan, dan sekolah. Salah satu karya awal yang paling dikenal adalah Manchester Athenaeum , sebuah pusat seni dan pendidikan bergaya klasik. Bangunan ini segera memperkuat reputasi Barry sebagai arsitek muda yang inovatif dan elegan.

Namun, titik balik dalam kariernya terjadi pada tahun 1835 , ketika Istana Westminster terbakar habis , dan sebuah kompetisi nasional dibuka untuk mendesain ulang gedung parlemen Inggris.


Istana Westminster: Mahakarya Sepanjang Masa

Barry mengikuti kompetisi dengan desain bergaya Gothic Revival yang spektakuler. Ia memenangkan kompetisi tersebut dan memulai proyek terbesar dalam hidupnya. Meskipun Barry lebih condong ke gaya klasik, ia sadar bahwa gaya gotik lebih cocok untuk menggambarkan kekuatan dan keagungan institusi demokrasi Inggris.

Dalam proyek ini, Barry bekerja sama dengan Augustus Pugin , seorang arsitek dan desainer interior yang sangat menguasai gaya gotik. Barry bertanggung jawab atas struktur utama dan tata ruang, sedangkan Pugin menangani detail interior seperti ukiran, kaca patri, dan perabotan.

Pembangunan gedung berlangsung selama puluhan tahun. Barry mengawasi hampir setiap detail: dari Big Ben (nama menara jam sebenarnya adalah Elizabeth Tower ) hingga ruang sidang dan koridor rahasia. Meskipun ia tidak sempat melihat seluruh bagian bangunan selesai sebelum wafatnya, kontribusinya tetap diakui sebagai otak arsitektur dari ikon nasional ini.


Karya-Karya Lain yang Tak Kalah Hebat

Selain Istana Westminster, Charles Barry juga merancang:

  • Reform Club di Pall Mall, London – klub elit yang terkenal di kalangan politikus dan bangsawan.

  • Travellers Club di London – dengan desain klasik Italia yang menawan.

  • Highclere Castle (tempat syuting serial Downton Abbey ) – yang dipercantik dengan pengaruh Barry meskipun pembangunannya juga melibatkan arsitek lain.

  • Perguruan Tinggi di Oxford dan Cambridge – termasuk Trinity College di Cambridge dan King Edward’s School di Birmingham.

Desain Barry sering kali menonjol karena simetri, keseimbangan bentuk, dan harmonisasi antara fungsi dan keindahan.


Warisan yang Terus Hidup

Charles Barry meninggal dunia pada 12 Mei 1860 dan dimakamkan di Westminster Abbey , suatu kehormatan besar yang hanya diberikan kepada tokoh-tokoh penting Inggris. Di sana ia beristirahat bersama tokoh-tokoh legendaris seperti Isaac Newton, Charles Darwin, dan Geoffrey Chaucer.

Warisan Barry tak hanya terukir di batu dan bata. Gaya arsitektur yang ia bawa membantu membentuk karakter kota London hingga kini. Banyak setelah arsiteknya yang mengadopsi pendekatannya—menciptakan bangunan yang tidak hanya kokoh dan fungsional, tetapi juga penuh makna sejarah dan estetika.


Kesimpulan: Arsitek yang Mengubah Wajah Inggris

Charles Barry bukan sekedar arsitek sukses. Ia adalah pemikir visual , seorang seniman dalam bentuk dan ruang, yang berhasil menjadikan arsitektur sebagai identitas nasional. Ia menggabungkan unsur global, klasik, dan lokal menjadi bangunan yang menjadi ikon Inggris modern.

Melalui karya-karyanya, terutama Gedung Parlemen Inggris , Barry telah menorehkan jejak abadi dalam sejarah arsitektur dunia. Ia membuktikan bahwa bangunan bukan hanya sekedar tempat, tetapi juga simbol kekuasaan, keindahan, dan peradaban .

https://osaka-renew.com/wp-content/uploads/2025/05/logo-telkomsel-removebg-preview.png