News Polewali– Suasana sore di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, mendadak berubah pada Jumat (17/10/2025) sekitar pukul 17.32 WITA. Guncangan terasa beberapa detik, membuat warga di pesisir dan kawasan perkotaan terkejut dan bergegas keluar rumah. Belakangan diketahui, gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo 4.4 mengguncang wilayah tersebut.
Informasi resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mencatat, episenter gempa berada pada koordinat 3.86° Lintang Selatan dan 118.70° Bujur Timur, tepatnya di laut sekitar 75 kilometer barat daya Polewali Mandar, dengan kedalaman 10 kilometer.
“Jenis gempa ini termasuk gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Makassar Strait,” jelas laporan analisis BMKG yang diterima oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Sulawesi Barat.
Getaran Terasa Nyata, Tanpa Laporan Kerusakan
Warga Polewali Mandar melaporkan getaran terasa cukup jelas, terutama di dalam rumah. Menurut skala intensitas Modified Mercalli Intensity (MMI), kekuatan guncangan mencapai III MMI, yang berarti getaran dirasakan nyata dalam ruangan dan terasa seperti ada kendaraan besar melintas di dekat rumah.
Meski cukup mengejutkan, BPBD Sulawesi Barat memastikan tidak ada laporan kerusakan bangunan maupun korban jiwa.
“Hingga pukul 19.38 WITA, belum terdeteksi adanya aktivitas gempa susulan,” kata Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Yasir Fattah, dalam keterangan resminya.
Koordinasi Cepat BPBD dan BMKG

Baca Juga: KUA-PPAS Polman 2026 Disepakati APBD Turun Rp149 Miliar
Begitu menerima laporan dari BMKG, BPBD Sulbar segera berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Polewali Mandar serta sejumlah unsur terkait, termasuk aparat kecamatan dan desa di wilayah terdampak. Tim lapangan diturunkan untuk memantau kemungkinan dampak, terutama di wilayah pesisir barat daya yang paling dekat dengan sumber gempa.
“Koordinasi kami berjalan cepat dan terarah. Hingga kini situasi di Polewali Mandar dan sekitarnya aman dan terkendali,” ujar Yasir Fattah.
Ia menambahkan, langkah-langkah mitigasi terus diperkuat, termasuk pemantauan terhadap potensi gempa susulan serta kesiapan tanggap darurat apabila dibutuhkan.
BPBD Sulbar mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
“Warga diimbau untuk memeriksa kondisi rumah masing-masing, terutama struktur bangunan seperti dinding dan tiang penyangga. Pastikan aman sebelum kembali beraktivitas di dalam rumah,” tutur Yasir Fattah.
Ia juga menegaskan pentingnya edukasi kebencanaan bagi masyarakat.
“Ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa Sulawesi Barat adalah daerah yang berada di zona rawan gempa. Kesiapsiagaan dan pengetahuan mitigasi menjadi kunci untuk mengurangi risiko korban bila gempa terjadi di masa depan.”








