News Polewali– Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diharapkan menjadi tumpuan pemenuhan gizi bagi ribuan pelajar di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, kini terhenti sementara. Dapur MBG yang beroperasi di Kecamatan Matakali mendadak menghentikan seluruh kegiatan memasaknya sejak Senin (6/10/2025) lantaran anggaran operasional dari pemerintah belum dicairkan.
Dapur tersebut berada di bawah pengelolaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) milik Yayasan Indonesia Kita Maju di Rea Barat, Desa Pamtampanua, Kecamatan Matakali. Biasanya, dapur ini menjadi pusat distribusi menu bergizi untuk ribuan siswa SD, SMP, dan SMA di wilayah sekitar. Namun sejak awal pekan, suasana di lokasi tampak lengang.
Dari pantauan di lapangan, tak terlihat lagi aktivitas memasak di dapur MBG. Hanya ada beberapa pekerja yang duduk menunggu sambil berbincang ringan, sementara sebuah mobil boks yang biasa digunakan untuk mengantar makanan kini terparkir tanpa aktivitas.
Dampak ke Ribuan Siswa
Menurut Kania, pihaknya sebenarnya sudah mengajukan anggaran sebesar Rp500 juta ke BGN pusat beberapa waktu lalu untuk menutupi biaya operasional selama beberapa bulan ke depan. Namun, hingga kini belum ada kepastian kapan dana tersebut akan dikucurkan.

Baca Juga: Peringatan Maulid Nabi di Pekkabata Camat Baru Serukan Gerakan
“Selama ini kami masih berusaha bertahan dengan dana talangan, tapi sudah tidak memungkinkan lagi. Semua bahan makanan, gas, dan biaya distribusi membutuhkan biaya yang tidak sedikit,” ujarnya dengan nada lelah.
“Anak-anak di sekolah sudah menanyakan kenapa menu MBG tidak datang lagi. Kami sudah sampaikan bahwa dapur sedang berhenti sementara menunggu pencairan dana dari pemerintah pusat,” kata Kania.
Program Strategis yang Tersendat
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program strategis nasional yang dijalankan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dengan tujuan meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia, terutama di wilayah terpencil dan rawan pangan. Melalui dapur-dapur MBG yang tersebar di berbagai daerah, ribuan pelajar diharapkan bisa menikmati menu sehat dan seimbang setiap harinya.
Namun, kondisi di lapangan menunjukkan masih adanya tantangan administratif dan teknis, terutama terkait keterlambatan pencairan dana. Hal ini berdampak langsung terhadap kelangsungan pelayanan dapur-dapur MBG seperti yang terjadi di Polewali Mandar.








